marwaarsanios.info – Dalam bayang-bayang konflik Timur Tengah yang tak kunjung reda, khususnya di Jalur Gaza, kelima miliarder terkaya di Israel berhasil mempertahankan kemakmuran ekonomi mereka. Berdasarkan data dari Forbes’ Real-Time Billionaires List, total harta gabungan mereka tetap kuat pada angka US$ 54,1 miliar, atau senilai Rp 834,35 triliun, meskipun dihadapkan pada aksi boikot global terhadap produk-produk yang mendukung Israel.
Lima Miliarder Israel: Profil Kekayaan dan Sumber Kekuatan Ekonomi
- Eyal Ofer
Di puncak daftar kekayaan Israel, Eyal Ofer berdiri dengan nilai kekayaan US$ 19,9 miliar. Kekayaan ini bersumber dari beragam bidang seperti real estate, pelayaran, dan teknologi, yang dikelola oleh Ofer Global, Monaco. Warisan dari Sammy Ofer, tokoh besar industri pelayaran, dibagi antara Eyal dan saudaranya Idan Ofer. - Idan Ofer
Idan Ofer mengendalikan armada pengapalan yang luas melalui Eastern Pacific Shipping dan memiliki saham mayoritas di Israel Corp. Kepemilikan saham di Atletico de Madrid dan FC Famalicao juga menandai pengaruhnya dalam dunia olahraga. - Dmitri Bukhman
Bersama Igor Bukhman, Dmitri mendirikan dan mengembangkan Playrix, perusahaan pembuat game online yang sukses dengan judul populer seperti Homescapes. Mereka memulai usaha ini sejak masa remaja dan telah memindahkan kantor pusat perusahaan ke Israel, beserta 1.500 karyawan. - Igor Bukhman
Sejalan dengan Dmitri, keberhasilan Igor dalam bisnis game online juga menghasilkan kekayaan sebesar US$ 6,9 miliar. Posisi mereka di industri ini solid dan terus berkembang. - Yuri Milner
Yuri Milner adalah investor awal yang kritis bagi perusahaan teknologi terkemuka seperti Facebook dan Twitter. Meskipun telah menjual saham di kedua perusahaan, investasi terbarunya termasuk Spotify, Airbnb, dan beberapa raksasa teknologi China.
Tangguh di Tengah Tantangan: Ekonomi Israel dan Daya Tahan Bisnis
Keberhasilan kelima miliarder ini mencerminkan sebuah gambaran yang lebih luas tentang ekonomi Israel yang tahan banting di tengah tekanan politik dan gerakan boikot internasional. Pengaruh global mereka, yang tercermin dari popularitas produk-produk mereka di pasar internasional termasuk Indonesia, menunjukkan kekuatan dan ketahanan ekonomi Israel dalam menghadapi tantangan geopolitik.
Dinamika konflik yang terus berkecamuk di Timur Tengah tidak menghentikan pertumbuhan harta kelima miliarder Israel ini. Hal ini bukan hanya menandakan kesuksesan pribadi mereka dalam berbagai sektor ekonomi tetapi juga menegaskan ketahanan sektor ekonomi Israel dalam menjawab tantangan yang dihadapi.