marwaarsanios.info – Tragedi menimpa Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan gugurnya Letda Inf Oktovianus Sokolray, Komandan Rayon Militer (Danramil) 1703-4/Aradide. Serangan yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah Pasir Putih, Distrik Aradide, Kabupaten Paniai, telah menyebabkan kehilangan yang besar bagi institusi TNI dan dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia.
Keterangan Resmi TNI Mengenai Insiden
Mayjen TNI Nugraha Gumilar, Kapuspen TNI, memberikan keterangan resmi mengenai peristiwa yang terjadi pada Kamis (11/4), mengecam tindakan OPM yang mengakibatkan Letda Inf Oktovianus Sokolray kehilangan nyawa akibat serangan tak terduga. Menurut keterangan tersebut, korban ditemukan dengan luka akibat tembakan serta luka parah di kepala dan tangan.
TNI Ungkap Serangan Ganggu Upaya Perdamaian
TNI secara resmi mengecam serangan yang dilakukan oleh OPM dan menyatakan bahwa tindakan ini telah menciderai usaha-usaha perdamaian dan pembangunan yang sedang dirintis di wilayah Papua.
Prosesi Pemulasaraan dan Perjalanan Jenazah
Jenazah Letda Inf Oktovianus telah menjalani pemulasaraan di fasilitas kesehatan daerah dan kini berada dalam proses pengiriman ke Nabire. Jenazah akan disemayamkan di kediaman keluarga untuk memberikan kesempatan bagi penghormatan terakhir.
Situasi Kondusif Pasca-Insiden
Kapuspen TNI menegaskan bahwa keadaan di Paniai saat ini terkendali dan kondusif. TNI bersama dengan Polri tengah berupaya melakukan pengejaran terhadap pelaku serangan.
Proses penyelidikan atas kasus ini masih dilakukan oleh TNI-Polri. Fokus penyelidikan saat ini terarah pada pimpinan OPM Paniai, Matias Gobay, yang diduga sebagai dalang di balik penyerangan tersebut.
Kasus ini menerangkan kompleksitas tantangan yang dihadapi dalam upaya menjaga keamanan dan stabilitas nasional, khususnya di wilayah Papua, serta pentingnya upaya kolektif dalam menciptakan kondisi yang kondusif untuk perdamaian dan pembangunan.
